Tahukah kamu apa itu
demensia? Demensia yaitu suatu gangguan yang menyebabkan sebuah kerusakan
progresif yang menyerang sistem saraf, dan kemudian menimbulkan sejumlah
gejala. Gejala demensia di antaranya adalah penurunan terhadap daya ingat,
penalaran, kemampuan dalam menilai, dan juga berbahasa. Lalu apa yang dimaksud
dengan pikun? Nah, untuk istilah yang satu ini kita memang sudah gak asing
lagi, ya. Pikun sering diidentikkan dengan orang lanjut usia dan lupa.
Banyak orang salah
kaprah mengenai demensia dan pikun. Di mana mereka menganggap jika demensia dan
pikun itu adalah sama. Demensia adalah pikun dan pikun adalah demensia.
Padahal, demensia dan pikun itu beda, lho. Memang, salah satu gejala demensia
yaitu menurunnya daya ingat yang sering diartikan dengan pikun. Padahal pikun
bukan bagian dari demensia. Sebab, yang dimaksud dengan pikun yang terjadi pada
orang lanjut usia berbeda kasusnya dengan penurunan daya ingat pada demensia.
Orang yang mengalami
pikun, umumnya mereka hanya lupa pada hal-hal yang sifatnya detail. Lain halnya
dengan demensia, mereka tak hanya lupa pada hal-hal kecil, bahkan mereka bisa
lupa pada apa yang sedang terjadi dengan dirinya. Mereka juga kehilangan kemampuan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, bicara, hingga buang air.
Gejala atau tanda-tanda yang dialami penderita demensia ini bisa saja merupakan
pertanda penyakit Alzheimer stadium awal maupun penyakit gangguan otak lainnya.
Demensia melibatkan
kematian pada sel-sel otak secara abnormal. Dan ini bisa dialami oleh siapa
saja, termasuk oleh mereka yang berusia muda. Biasanya, pada mereka yang
berusia muda, demensia terjadi karena adanya cedera berat, misalnya akibat dari
kecelakaan. Tapi ternyata bagi mereka yang memiliki kebiasaan minum minuman
beralkohol juga berisiko terkena demensia. Saat seseorang terkena demensia,
perjalanan penyakit ini berjalan perlahan. Maka dari itu, sangat penting bagi
mereka yang dicurigai terkena demensia untuk segera mungkin mendapat
pertolongan medis, dan memastikan diagnosanya. Hal ini bisa memperkecil risiko
yang ditimbulkannya. Semakin cepat ditangani maka semakin baik.
Sumber gambar:
pixabay.com
Sumber referensi
tulisan: health.kompas.com