Banyak orang terbiasa menggunakan antibiotik, termasuk saat sedang
sakit ringan seperti flu, pilek, atau batuk biasa. Padahal, sebenarnya tak
semua penyakit memerlukan obat antibiotik, lho. Penggunaan antibiotik memang
dinilai lebih ampuh untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, faktanya
penggunaan antibiotik pun sebaiknya tidak sembarangan, apalagi untuk penyakit
yang bisa disembuhkan tanpa antibiotik. Berikut ini diulas beberapa tanda saat
tubuhmu memang memerlukan antibiotik:
1.
Demam
Kamu memerlukan
antibiotik saat demam yang disertai dengan tubuh gemetar, dan menggigil. Sebab
kemungkinan besar kamu terinfeksi bakteri. Tapi bisa juga disebabkan oleh virus
flu, terutama jika di tempat kamu tinggal memang banyak yang sedang terjangkit
virus flu.
2. Lamanya sakit
Jika pilek atau batuk
sudah lebih dari 10 hingga 14 hari, serta tak hanya terjadi di waktu pagi atau
malam saja, melainkan sepanjang hari. Ini pertanda bahwa kamu memerlukan
atibiotik. Infeksi virus flu yang terjadi terlalu lama dapat berkembang jadi
serius, misal: infeksi sinus.
3. Lendir berwarna hijau
Cairan hidung yang
disebabkan oleh sekresi virus, seharusnya encer dan bening. Namun, saat cairan
hidung berubah warna menjadi hijau serta tekstur yang kental, ini merupakan
pertanda terjadinya infeksi bakteri. Tapi bisa juga hal ini adalah pertanda
dari ISPA atau infeksi saluran pernapasan bagian atas. Jika demikian berarti
tak diperlukan antibiotik.
4. Sakit tenggorokan
Walaupun saat kamu
sedang sakit tenggorokan disertai pula dengan warna kemerahan pada tenggorokan
dan adanya nyeri, tapi ini tak perlu diobati dengan antibiotik. Umumnya, dokter
akam melihat apakah terdapat bercak putih atau tidak di tenggorokan yang
menandakan adanya bakteri.
5.
Tes Lab
Ini bisa dilakukan
dengan cara membawa sample berupa cairan hidung atau dahak ke laboratorium.
Cara ini memang terbilang efektif dalam mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Tapi
sayangnya cara ini kurang efisien atau tidak praktis. Sebab kultur bakteri
memerlukan waktu minimal dua hari. Oleh sebab itu dokter umumnya tak
menyarankan menempuh cara ini, kecuali pasien dicurigai terkena tifus.
Sumber gambar:
pixabay.com
Sumber referensi
tulisan: megapolitan.kompas.com