-->

Ini 5 Tanda Tubuhmu Perlu Diberi Antibiotik



Banyak orang terbiasa menggunakan antibiotik, termasuk saat sedang sakit ringan seperti flu, pilek, atau batuk biasa. Padahal, sebenarnya tak semua penyakit memerlukan obat antibiotik, lho. Penggunaan antibiotik memang dinilai lebih ampuh untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, faktanya penggunaan antibiotik pun sebaiknya tidak sembarangan, apalagi untuk penyakit yang bisa disembuhkan tanpa antibiotik. Berikut ini diulas beberapa tanda saat tubuhmu memang memerlukan antibiotik:

1.      Demam

Kamu memerlukan antibiotik saat demam yang disertai dengan tubuh gemetar, dan menggigil. Sebab kemungkinan besar kamu terinfeksi bakteri. Tapi bisa juga disebabkan oleh virus flu, terutama jika di tempat kamu tinggal memang banyak yang sedang terjangkit virus flu.

2.     Lamanya sakit

Jika pilek atau batuk sudah lebih dari 10 hingga 14 hari, serta tak hanya terjadi di waktu pagi atau malam saja, melainkan sepanjang hari. Ini pertanda bahwa kamu memerlukan atibiotik. Infeksi virus flu yang terjadi terlalu lama dapat berkembang jadi serius, misal: infeksi sinus.

3.     Lendir berwarna hijau

Cairan hidung yang disebabkan oleh sekresi virus, seharusnya encer dan bening. Namun, saat cairan hidung berubah warna menjadi hijau serta tekstur yang kental, ini merupakan pertanda terjadinya infeksi bakteri. Tapi bisa juga hal ini adalah pertanda dari ISPA atau infeksi saluran pernapasan bagian atas. Jika demikian berarti tak diperlukan antibiotik.

4.   Sakit tenggorokan

Walaupun saat kamu sedang sakit tenggorokan disertai pula dengan warna kemerahan pada tenggorokan dan adanya nyeri, tapi ini tak perlu diobati dengan antibiotik. Umumnya, dokter akam melihat apakah terdapat bercak putih atau tidak di tenggorokan yang menandakan adanya bakteri.

5.      Tes Lab

Ini bisa dilakukan dengan cara membawa sample berupa cairan hidung atau dahak ke laboratorium. Cara ini memang terbilang efektif dalam mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Tapi sayangnya cara ini kurang efisien atau tidak praktis. Sebab kultur bakteri memerlukan waktu minimal dua hari. Oleh sebab itu dokter umumnya tak menyarankan menempuh cara ini, kecuali pasien dicurigai terkena tifus.


Sumber gambar: pixabay.com

Sumber referensi tulisan: megapolitan.kompas.com


Related Posts

Subscribe Our Newsletter