Kolesterol tinggi dalam tubuh bisa disebabkan oleh banyak
hal, terutama dipicu oleh gaya hidup yang tak sehat. Banyak dari gaya hidup tak
sehat yang berisiko tinggi memicu meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam
darah. Apa saja gaya hidup tak sehat yang dapat memicu kolesterol tinggi? Yuk
simak ulasan berikut ini:
1. Kebiasaan mengonsumsi makanan-makanan
yang tak sehat, yaitu makanan yang tinggi kadar lemak jenuhnya. Makanan yang
tinggi kadar lemak jenuhnya antara lain: jeroan, otak sapi, daging bebek,
daging kambing, kulit ayam atau bebek, telur burung puyuh, kerang, cumi, dan
udang.
2. Kurang beraktivitas fisik atau jarang
sekali berolahraga.
3. Kebiasaan merokok. Sebab pada rokok
ditemukan zat kimia yang disebut akrolein, yang bisa menghentikan aktivitas HDL
(kolesterol baik) yang mengangkut timbunan lemak dari tubuh menuju hati untuk
dibuang. Akibatnya, terjadilah penyempitan arteri (aterosklerosis).
4. Kebiasaan mengonsumsi minuman
beralkohol, terutama dalam jumlah banyak.
5. Selain faktor gaya hidup seperti
telah disebutkan di atas, ada juga faktor-faktor lainnya yang bisa menyebabkan
kolesterol tinggi. Salah satunya adalah obesitas. Saat seseorang mengalami
obesitas, dia cenderung memiliki kadar kolesterol jahat dan kadar trigliserida
yang lebih tinggi dan kadar kolesterol baik yang lebih rendah.
6. Seseorang yang memiliki beberapa
penyakit tertentu juga bisa terkena kolesterol tinggi. Di antaranya adalah
penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit hati, penyakit
ginjal, dan juga kelenjar tiroid yang kurang aktif.
7. Faktor terakhir yang mengakibatkan
seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi adalah riwayat keluarga atau faktor genetik.
Kondisi ini biasa disebut dengan istilah familial hypercholesterolaemia. Seseorang
yang mempunyai kondisi ini, umumnya tak bisa menghilangkan kadar koleterol yang
berlebih dalam darah mereka. Bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi,
akan berisiko terkena gangguan jantung dini. Seseorang
lebih rentan terkena kolesterol tinggi apabila keluarga laki-laki (yaitu ayah
atau saudara kandung) terkena stroke ataupun jantung koroner di bawah usia 55
tahun, begitupun jika keluarga perempuanmu (yaitu ibu atau saudara kandung)
terkena stroke atau darah tinggi di bawah usia 65 tahun.
Sumber gambar: pixabay.com
Sumber referensi tulisan: alodokter.com
Post a Comment
Post a Comment