Ada baiknya
jika orangtua mengetahui tumbuh kembang anak, termasuk mengenai kesehatannya.
Salah satunya yang penting untuk orangtua ketahui adalah ciri-ciri anak yang
mengidap autis. Sebab, dengan mengetahui kondisi anak, orangtua bisa
menyesuaikan cara atau pola asuh seperti apa yang sebaiknya diterapkan pada
anak. Berikut ini beberapa ciri anak yang mengidap autis:
1. Gangguan kemampuan sosial
Autisme terkait
dengan gangguan kemampuan sosial, dimana penderita autisme memiliki cara
berinteraksi yang berbeda dengan orang lain pada umumnya. Untuk autisme ringan,
ciri-ciri yang tampak, misalnya: terlihat canggung saat berinteraksi dengan
orang lain, mengucapkan komentar yang menyinggung orang lain, serta tampak
terasing ketika berkumpul dengan orang lain. Sedangkan untuk penderita autis
yang parah, mereka lebih sulit dan tak suka berinteraksi dengan orang lain.
2. Kesulitan berempati
Anak yang
mengidap autis, sangat sulit dalam memahami perasaan orang lain, sehingga
mereka menjadi jarang berempati pada orang lain. Saat berkomunikasi dengan
orang lain, komunikasi menjadi cenderung satu arah, sebab penderita autis lebih
banyak membicarakan diri mereka sendiri.
3. Tak suka kontak fisik
Berbeda
dengan anak lain pada umumnya, sebagian dari penderita autis justru tak suka
jika mereka disentuh atau dipeluk. Akan tetapi, setiap anak tak menunjukkan
gejala yang sama. Ada juga penderita autis yang sering dan senang memeluk
orang-orang yang dekat dengan mereka.
4. Tak suka suara keras, beberapa aroma,
serta cahaya terang
Penderita
autis, biasanya akan merasa terganggu dengan suara keras, perubahan kondisi cahaya,
serta perubahan suhu yang terjadi secara mendadak. Penderita autis akan merasa
terganggu dengan adanya perubahan kondisi serta situasi yang mendadak.
5. Gangguan bicara
Autisme juga
bisa dideteksi dari kemampuan bicara anak. Sekitar 40% dari anak-anak dengan autisme
tak bisa berbicara, atau hanya bisa mengucapkan beberapa kata.
6. Suka tindakan berulang
Penderita autis
senang pada hal-hal yang sudah pasti, sehingga mereka suka melakukan aktivitas
yang sama terus-menerus.
7. Perkembangan tak seimbang
Perkembangan
pada anak-anak autis cenderung tak seimbang, dimana perkembangan pada satu
bidang terjadi dengan cepat sementara di bidang lainnya terhambat.
Sumber gambar:
pixabay.com
Sumber referensi
tulisan: alergon.co.id