Gambar: shuterstock |
Hingga saat ini,
profesi sebagai dokter masih menjadi salah satu profesi yang didambakan banyak
orang, terutama para pelajar sekolah (siswa). Namun, sebenarnya untuk menjadi
seorang dokter itu mudah atau sulit, ya? dr. Diah Retno widowati, Sp.JP, FIHA,
salah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
mengatakan bahwa untuk menjadi seorang dokter diperlukan proses yang panjang. Dokter
yang biasa dipanggil Dokter Wiwid ini, mengambil spesialisasi jantung. Ia
memilihnya karena jurusan tersebut sangat spesifik, dan juga diperlukan tindakan
yang cepat dalam melakukan penanganan terhadap pasiennya.
Untuk menjadi seorang
dokter yang bertugas atau mendapat izin praktik di klinik serta rumah sakit,
Dokter Wiwid menuturkan bahwa diperlukan proses dan waktu yang cukup panjang. Pertama-tama
tentunya kita harus bisa lolos tes masuk sekolah di fakultas kedokteran
terlebih dahulu. Setelah lolos tes, kita akan menjalani masa perkuliahan pre
klinik selama tiga tahun untuk mempelajari mengenai penyakit serta anatomi.
Lalu, selesai kuliah
pre klinik, akan ada kuliah profesi atau co-assistant. Di tahap ini akan
dipelajari cara memeriksa pasien dan mengenai semua jurusan dalam kedokteran. Kuliah
profesi dijalani selama 2 tahun. Kemudian, kita harus melalui Ujian Kompetensi
Dokter Indonesia (UKDI). Jika lulus pada ujian ini, kita akan mendapat gelar
dokter muda. Setelah itu, kita akan menjalani tahap internship. Pada tahap ini,
kita bekerja sebagai dokter namun dengan pengawasan satu orang pembimbing.
Intership dijalani selama satu tahun. Jadi total masa proses belajar yang
dijalani seseorang agar bisa menjadi dokter adalah 6 tahun.
Selain masa
perkuliahan yang terbilang cukup lama, seorang dokter juga harus siap untuk
tetap bekerja di waktu libur jika ada panggilan darurat dari pasien. Seorang
dokter juga harus siap untuk ditugaskan ke mana saja. Pesan dari Dokter Wiwid
bagi mereka yang ingin menjadi dokter, yaitu jalani dengan niat yang
sungguh-sungguh datang dari dalam hati kita sendiri, giat belajar (sebab ilmu
kedokteran itu banyak cabangnya dan tak mudah untuk dipelajari), mandiri,
tanggung jawab, dan juga siap menghadapi tantangan.