Pembalutan atau dikenal juga dengan istilah bebat, merupakan penutupan area bagian tubuh yang terluka (cedera) dengan menggunakan bahan tertentu. Dan dengan tujuan untuk melindungi luka dari terkena kotoran yang bisa menyebabkan infeksi pada luka. Selain itu, pembalutan juga berfungsi untuk mengurangi bengkak pada luka dan juga mengurangi ketegangan pada bagian tubuh yang terluka.
Pembalutan yang dilakukan secara baik dan benar tentunya bisa
mempercepat kesembuhan luka. Sedangkan pembalutan yang salah, bisa mengakibatkan
luka menjadi bertambah parah. Oleh sebab itu penting untuk diketahui bagaimana
cara pembalutan luka yang baik dan benar. Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Balut luka dengan rapi, tapi jangan
terlalu ketat dalam membalut sebab hal ini bisa menghalangi peredaran darah
pasien. Balut luka sekitar dua hingga tiga kali pembalutan atau hingga pasien
merasa nyaman dengan balutannya. Balut dengan ikatan yang pas, jangan terlalu
ketat (kencang) tapi juga jangan terlalu longgar. Jangan lupa untuk menggunakan
kain kasa steril dan juga perban untuk membalut luka. Jika tak ada kain kasa
maupun perban, dalam kondisi darurat bisa menggunakan kain apa saja, yang
penting kain tersebut bersih.
2. Saat membalut lengan, jari-jari,
ataupun kaki, sebaiknya periksalah berulang-ulang apakah jaringan di seberang
pembalut warnanya tidak berubah.
3. Sebaiknya, potongan-potongan pita
perekat yang dipakai untuk menahan pembalut, direkatkan sebagian pada kulit dan
sebagiannya lagi direkatkan pada pembalut. Ikatkan ujung pembalut dengan pita
perekat, atau bisa juga dengan cara merobek bagian ujung pembalut dan membuat
tali pengikat, dengan cara menyilangkan kedua ujungnya.
Sebenarnya ada beberapa teknik pembalutan yang berbeda-beda sesuai
dengan letak luka tersebut. Misalnya, untuk luka di kepala tentu akan berbeda
cara pembalutannya dengan luka di kaki. Jenis-jenis pembalut pun berbeda-beda. Ada lima jenis
pembalut, di antaranya: pembalut bergulung, pembalut segitiga, pembalut
segitiga cravat, potongan kain kasa (gulungan pembalut), dan juga belat. Jenis-jenis
pembalut ini disesuaikan dengan kondisi luka, seperti letak luka maupun tingkat
keparahan luka.
Sumber gambar; pixabay.com
Sumber referensi tulisan: agaricpro.com
Sumber gambar; pixabay.com
Sumber referensi tulisan: agaricpro.com
Post a Comment
Post a Comment