Pengobatan penyakit TBC terbilang cukup lama, yakni sekitar 6
hingga 12 bulan, bahkan ada pula yang berlangsung tahunan. Obat yang diberikan
pun bukan obat biasa, melainkan obat antibiotik. Padahal, penggunaan antibiotik
dalam jangka waktu yang lama tentunya bisa menimbulkan efek samping bagi
organ-organ tubuh kita. Tapi jangan khawatir, karena sebenarnya di sekitar kita
ada banyak tanaman obat tradisional yang bisa berfungsi sebagai anti oksidan
dan anti bakteri, serta membantu mengatasi penyakit TBC.
1. Daun sirih merah
Cara penggunaan:
Ambil 7 lembar daun sirih merah, lalu cuci hingga bersih. Setelah
itu iris-iris kecil daun sirih tersebut. Rebus daun bersama 3 gelas air sampai
air berkurang setengahnya. Minum air rebusan daun sirih ini dengan dicampur 1
sendok makan madu murni mentah. Minum ramuan ini sebanyak 2 hingga 3 kali
sehari.
2. Daun Sambiloto
Cara penggunaan:
Ambilah daun sambiloto kering sebanyak 1 genggam, lalu
haluskan hingga menjadi bubuk (bisa menggunakan blender). Tambahkan madu pada
bubuk sambiloto tersebut. Setelah itu buatlah menjadi bulatan-bulatan kecil
berdiameter 0,5 cm, hingga menyerupai pil. Minumlah dengan air hangat, sebanyak
15 pil, 2 - 3 kali sehari.
3. Bawang putih
Cara penggunaan:
Ambil bawang putih sebanyak 2 hingga 4 butir, lalu cuci
hingga bersih. Kunyah bawang putih hingga tersisa ampasnya saja. Ampasnya bisa
kamu buang dan airnya ditelan.
4. Lempuyang wangi
Cara penggunaan:
Ambil segenggam akar lempuyang wangi, lalu potong-potong dan
rebus bersama 5 gelas air sampai airnya tersisa setengahnya. Kemudian saring
dan dinginkan. Ramuan ini bisa diminum sebanyak 2 kali sehari sebanyak ¾ gelas.
5. Buah kelapa hijau
Cara penggunaan:
Potong bagian atas dan bawah buah kelapa hijau, lalu lubangi
bagian atasnya. Panaskan kelapa di atas bara api sampai mendidih. Setelah itu
diamkan hingga dingin, lalu minum air kelapanya dua kali sehari pada pagi dan
sore.
6. Kembang sepatu
Cara penggunaan:
Ambil 3 kuntum kembang sepatu, giling hingga halus, lalu
tambahkan 1 sendok makan madu serta ½ gelas air matang. Kemudian peras dan
saring. Minumlah air seduhan kembang sepatu tersebut sebanyak 3 kali sehari.
Sumber gambar: pixabay.com
Sumber referensi tulisan: buletinsehat.com